Jumat 18 Apr 2014 02:31 WIB

Burundi Usir Diplomat PBB

PBB
PBB

REPUBLIKA.CO.ID, BUJUMBURA -- Kementerian Luar Negeri Burundi hari Kamis menyatakan telah memerintahkan pengusiran seorang pejabat tinggi PBB sesudah ada laporan bahwa pemerintah negara Afrika itu mempersenjatai pendukung muda menjelang pemilihan umum.

Paul Debbie, kepala keamanan di kantor PBB di Burundi, diperintahkan meninggalkan negara itu sebelum Jumat, kata Menteri Luar Negeri Laurent Kavakure.

Pengusiran itu terkait dengan sebuah laporan PBB yang berisi "tuduhan pembagian senjata kepada anggota-anggota liga muda partai berkuasa", kata Kavakure kepada AFP, dengan menambahkan bahwa laporan itu merusak "citra Burundi" dan merupakan "isapan jempol".

Negara kecil Afrika tengah itu masih memulihkan diri dari konflik puluhan tahun, dan keadaannya tegang menjelang pemilihan presiden pada 2015. President Pierre Nkurunziza diperkirakan akan mengupayakan masa jabatan ketiga meski konstitusi membatasi jabatan presiden hanya dua kali.

Laporan internal PBB yang bocor dan dikutip media lokal itu mengatakan, anggota-anggota Imbonerakure, sayap muda partai Nkurunziza, dipersenjatai dan dilatih menggunakan senjata, yang meningkatkan kekhawatiran mengenai kembalinya perang saudara, bahkan genosida.

Wakil Presiden Prosper Bazombanza pada Selasa mendesak PBB memberikan bukti atau menarik laporan itu.

"Saya bisa pastikan kepada anda bahwa setiap tindakan untuk menciptakan perang pada umumnya dan melakukan genosida pada khususnya tidak bisa ditoleransi," kata Bazombanza dalam siaran di radio pemerintah pada Selasa larut malam.

Sejumlah diplomat mengecam pengusiran diplomat PBB itu.

"Ini tidak mengatasi masalah nyata yang ditimbulkan oleh tuduhan ini," kata seorang diplomat, dengan mengingatkan bahwa Burundi menolak seruan PBB bagi penyelidikan independen mengenai laporan tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement