Jumat 18 Apr 2014 09:04 WIB

Ssttt, Secangkir Kopi di Jakarta Ternyata Lebih Mahal Daripada di Hong Kong

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Bilal Ramadhan
Secangkir kopi
Foto: wordpress
Secangkir kopi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Jakarta sebagai ibu kota negara Indonesia tergolong kota dengan standar hidup yang mahal. Bahkan cenderung lebih mahal dari Bangkok, Hong Kong dan New York apabila dibandingkan dengan gaji rata-rata masyarakat Indonesia.

''Bahkan harga secangkir Hot Cappucino Grande Starbucks di Jakarta adalah 2.88 dolar AS (sekitar Rp 34 ribu) lebih murah 35 persen di dibandingkan dengan harga secangkir kopi di ibukota negara tetangga yakni Bangkok,'' kata Domy Halim selaku Country Manager Ipsos Business Consulting Indonesia dalam rilisnya kepada ROL, Jumat (18/4).

Padahal gaji rata-rata masyarakat Thailand 469 dolar AS, sedangkan gaji rata-rata masyarakat Indonesia hanya 258 dollar AS. Demikian pula apabila dibandingkan dengan Hongkong meskipun  harga kopi di Hongkong sebesar 4,38 dolar AS, tetapi gaji mereka rata-rata 1545 dolar AS.

Sehingga harga kopi di Hongkong hanya menghabiskan 0,28 persen dari gaji masyarakat Hongkong. Sedangkan harga kopi di Jakarta menghabiskan 1,12 persen dari gaji rata-rata penduduk Indonesia. ''Jadi  setelah memperhitungkan faktor gaji, harga secangkir kopi di Jakarta relatif lebih mahal 75 persen daripada harga secangkir kopi di Hongkong,''ungkap dia.

Dari survei yang dilakukan IBC akhir Februari 2014 juga menunjukkan dengan fasilitas internet broadband  di Jakarta jauh lebih mahal dibandingkan dengan harga di kota-kota lain. Paket internet broadband terbaik di Jakarta memiliki kapasitas kecepatan download 100 Mbps dengan harga 252.46 dolar AS (sekitar Rp 2.979.000), sedangkan di Hong Kong dengan kemampuan 10 kali lipat lebih cepat (1000 Mbps), harga nya 3 kali lipat lebih murah yaitu 77.06 dolar AS.

Standar hidup yang mahal di Jakarta terlihat juga pada produk-produk lain seperti harga semalam menginap di hotel Four Seasons, ayam goreng KFC, kemeja Zara Women, smart phone Samsung S4 atau harga setahun gym membership. Padahal penghasilan masyarakat Jakarta relatif lebih kecil dibandingkan dengan penduduk di kota-kota besar di negara lain (HongKong, New York, London atau Sydney).

Namun demikian, kata Domy Halim, produk-produk tersebut pada umumnya dikonsumsi oleh masyarakat golongan menengah ke atas. Sehingga faktor tingkat sosial seseorang akan mempengaruhi persepsi tingkat mahal atau murahnya suatu produk.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement