Sabtu 19 Apr 2014 19:05 WIB

Kenapa Kapten Sewol Tunda Evakuasi?

Rep: Friska Yolandha/ Red: Mansyur Faqih
Kapten feri Sewol Lee Joon-seok menundukkan kepala setelah ditahan karena dianggap lalai
Foto: AP
Kapten feri Sewol Lee Joon-seok menundukkan kepala setelah ditahan karena dianggap lalai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapten feri Sewol yang tenggelam pada Rabu (16/6) menyatakan menunda memberi perintah evakuasi karena khawatir penumpang akan hanyut.

Dalam pernyataannya, Kapten Lee Joon-seok mengatakan, saat itu arus laut sangat kuat dan suhu air laut sangat dingin. 

"Saya pikir jika orang-orang meninggalkan feri tanpa penilaian yang tepat, jika tidak menggunakan jaket pelampung, mereka akan hanyut dan menghadapi lebih banyak kesulitan," kata Joon-seok seperti dilansir BBC, Sabtu (19/4).

Joon-seok menyatakan menyesal atas kesalahan yang dilakukan. Ia dan dua kru lain telah diamankan pihak berwajib atas kesalahannya tersebut. 

Joon-seok menghadapi tuduhan termasuk kelalaian tugas dan pelanggaran hukum maritim setelah dikritik karena tidak segera memberi perintah evakuasi.

"Saya minta maaf kepada rakyat Korea karena menyebabkan peristiwa ini. Saya menundukkan kepala dan meminta maaf kepada keluarga korban," ujar Joon-seok kepada reporter.

Juru mudi pada saat itu, Cho Joon-ki, juga satu dari tiga yang ditahan. Ia menyatakan kapal beraksi berbeda dari yang diharapkan pada saat peristiwa tersebut terjadi. "Ada kesalahan ketika setir kapal berbalik jauh dari yang seharusnya," kata dia.

Berdasarkan dokumen yang dilansir Associated Press, pejabat keselamatan maritim merekomendasikan evakuasi penuh pada kapal lima menit setelah panggilan darurat dilakukan. Namun, butuh waktu 30 menit bagi kapten untuk mengeluarkan perintah evakuasi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement