REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Seekor buaya muara (Crocodilus porosus) sepanjang 2,66 meter dan berat lebih dari 100 kilogram mati tersangkut jaring nelayan di Paloh, Kabupaten Sambas, Pontianak.
"Ini menunjukkan bahwa satwa non target yang tertangkap di kawasan itu cukup tinggi," kata Dwi Suprapti, Koordinator Paloh WWF Indonesia, saat dihubungi dari Pontianak, Sabtu.
Berdasarkan data WWF Indonesia, tertangkapnya buaya muara di muara Sungai Paloh merupakan yang kedua kalinya dalam kurun waktu 6 bulan terakhir.
Kasus sebelumnya terjadi pada akhir 2013 oleh nelayan setempat. Menurut Dwi, temuan itu juga menambah data satwa non target yang tertangkap.
Diantaranya penyu hijau, penyu lekang, penyu sisik, penyu belimbing, lumba-lumba bungkuk, finless porpoise dan terakhir buaya.
Hermayani Putera, Kalimantan Regional Leader WWF Indonesia, menambahkan fenomena "bycatch" di Paloh menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut tentang kondisi perairan dan perikanan di Kecamatan Paloh.
Selain itu, mendorong Pemerintah Kabupaten Sambas untuk mengatur kebijakan perikanan agar nelayan tetap dapat memperoleh ikan namun satwa dilindungi tetap terjamin kelestariannya.