Senin 21 Apr 2014 15:40 WIB

Pencarian MH370 Belum Membuahkan Hasil

Rep: Dessy Suciati Putri/ Red: Yudha Manggala P Putra
Able Seaman Boatswains Mate Marc Chandler looks through a pair of binoculars aboard the Australian Navy ship HMAS Success. as it continues to search for missing Malaysian Airlines flight MH370.
Foto: Reuters/Australian Defence Force
Able Seaman Boatswains Mate Marc Chandler looks through a pair of binoculars aboard the Australian Navy ship HMAS Success. as it continues to search for missing Malaysian Airlines flight MH370.

REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Sebuah kapal selam tanpa awak yang mencari pesawat Malaysia Airlines di Samudera Selatan hingga kini, Senin (21/4), belum juga membuahkan hasil. Kapal tersebut telah melakukan pencarian di dua pertiga luas wilayah dasar lautan.

Dilansir dari BBC, kapal selam tanpa awak, Bluefin 21, melakukan pencariannya dalam misi ke sembilan pada Senin. Dalam pencarian ini, Badan Pusat Koordinasi Gabungan Australia (JACC) mengatakan Bluefin telah melakukan pencarian di wilayah hingga radius 10 km dimana sejumlah sinyal terdeteksi pada awal bulan ini.

JACC menyatakan telah mengerahkan hingga 10 pesawat militer dan 11 kapal pada pencarian hari ini. Bluefin 21 milik angkatan laut Amerika Serikat ini berada di atas kapal Australia Ocean Shield dan merupakan sebuah kapal selam yang mampu mengidentifikasi objek menggunakan pemetaan sonar di dasar lautan.

"Bluefin 21 telah mencari sekitar dua pertiga wilayah dasar lautan yang telah dipersempit. Hingga kini belum ada hasil yang ditemukan," kata Badan Pusat Koordinasi Gabungan.

Sejauh ini, kapal selam tersebut telah beroperasi di kedalaman lebih dari 4 ribu meter. Sedangkan, pesawat dan kapal tetap melanjutkan pencariannya di permukaan laut seluas 50 ribu km persegi.

Pihak otoritas pun memperingatkan bahwa kondisi cuaca di wilayah pencarian terganggu oleh adanya siklon tropis yang semakin mendekati lokasi pencarian. Dilaporkan BBC, siklon tropis yang terjadi di Samudera Hindia dapat mengancam pencairan MH370 pada Senin.

Menurut Badan Pusat Koordinasi Gabungan, dilansir dari Reuters, siklon tropis ini terus bergerak ke selatan lautan sehingga mengancam operasi pencarian. Lokasi pencarian hilangnya pesawat ini telah dipersempit menjadi 10 km persegi dasar lautan dan berjarak sekitar 2 ribu km barat Perth.

Otoritas pencarian dan pemerintah Australia dan Malaysia mengatakan sejumlah sinyal sonar atau sinyal 'ping' yang terlacak dari wilayah tersebut kemungkinan berasal dari kotak hitam pesawat dan menjadi petunjuk yang paling kuat.

Meskipun begitu, hampir selama dua pekan tak ada sinyal yang kembali terdeteksi. Pihak otoritas pun mengkhawatirkan baterai kotak hitam telah habis sehingga tidak dapat mengirimkan sinyal.

Pada Sabtu, Badan Pusat Koordinasi Gabungan mengatakan Bluefin 21 diperkirakan akan menyelesaikan pencariannya dalam sepekan. Namun karena pencarian belum membuahkan hasil, pihak otoritas pun sedang mempertimbangkan langkah selanjutnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement