Selasa 22 Apr 2014 19:53 WIB

'Anak-Anak Itu Membayar Kepatuhan Mereka dengan Nyawa'

Kapal pencari ikan memancarkan cahaya ke udara dalam upaya pencarian kapal Sewol yang tenggelam di laut Jindo, Korea Selatan.
Foto: Reuters/Yonhap
Kapal pencari ikan memancarkan cahaya ke udara dalam upaya pencarian kapal Sewol yang tenggelam di laut Jindo, Korea Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kapal feri Sewol tenggelam Rabu lalu dalam perjalanan rutin dari pelabuhan Incheon ke pulau peristirahatan Jeju. Dari 476 penumpang dan kru kapal, sebanyak 339 diantaranya adalah murid-murid sebuah sekolah menengah dan guru-guru yang akan melakukan kegiatan luar sekolah.

Hanya 174 penumpang yang berhasil diselamatkan dan sisanya dinyatakan tewas tenggelam. Saksi mata mengatakan beberapa kru kapal, termasuk kapten kapal, meninggalkan feri yang tengah tenggelam itu setelah mereka menyuruh semua penumpang untuk tetap berada dalam kabin.

Presiden Park Geun-hye mengatakan instruksi tersebut sama saja dengan tindakan membunuh. Banyak diantara anak-anak itu tidak mempertanyakan keputusan orang-orang yang lebih tua, seperti layaknya kebiasaan masyarakat Korea.

''Mereka membayar kepatuhan mereka dengan nyawa,'' katan Geun-Hye seperti dikutip Reuters.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement