REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL-- Sebuah kapal angkatan laut Korea Selatan (Korsel) melepaskan tembakan peringatan setelah dua kapal patroli Korea Utara (Korut) melintasi perbatasan maritim yang disengketakan pada Jumat (25/4). Kejadian tersebut terjadi tepat sebelum Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama tiba di Seoul untuk kunjungan dua hari.
“Kedua kapal Korut itu biasanya berfungsi untuk menjaga kapal nelayan di sisi kanan dari perbatasan. Tapi hari ini kapal itu menyeberang satu mil ke perairan Korsel,” kata seorang pejabat kementerian pertahanan Korsel kepada Agence France-Presse (AFP).
Tembakan peringatan terjadi saat fajar, kapal angkatan laut Korsel menembakkan beberapa tembakan peringatan saat kapal Korut menyeberang.Tak lama kemudian kedua kapal tersebut mundur ke sisi utara perbatasan.
Pejabat Korsel itu menduga kedua kapal patroli sedang mengejar beberapa perahu penangkap kepiting milik Cina yang sedang melakukan penangkapan ikan ilegal. “Atau Korut mungkin ingin memeriksa kewaspadaan militer di Korsel,” lanjutnya.
Perbatasan maritim itu telah menjadi ajang bentrokan berdarah angkatan laut pada tahun 1999, 2002 dan 2009. Sampai saat ini konflik di negara Korea berakhir dengan gencatan senjata bukan dengan perjanjian damai.
Sebelumnya memang kapal patroli Korut kerap menyeberangi perbatasan laut. Tapi kali ini waktunya bertepatan dengan kedatangan Presiden Obama. Jadi sejumlah pejabat membuat kesimpulan negatif atas kejadian itu.
Ketegangan lain yang terjadi di semenanjung Korea karena adanya indikasi bahwa Korut sedang berencana untuk melakukan uji coba nuklirnya yang keempat. Sebelumnya Korut pernah melakukan tiga kali uji coba nuklir pada tahun 2006, 2009 dan 2013.