Jumat 25 Apr 2014 19:04 WIB

IAW: Pilot Virgin Air Sudah Benar

Virgin Australia
Virgin Australia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Indonesia Aviation Watch (IAW) John Brata menyatakan bahwa tindakan pilot pesawat Virgin Australia sudah benar, terkait dengan dugaan pembajakan di pesawat tersebut.

"Apa yang dilakukan oleh pilot sudah benar karena menyangkut keselamatan penumpang dan penerbangan," kata John ketika dihubungi di Jakarta, Jumat (25/4).

Ia menjelaskan, setiap pesawat dilengkapi dengan transponder dengan kode tertentu untuk mengirimkan sinyal kepada menara kontrol mengenai kondisi pesawat.

"Pilot mengirimkan sinyal kepada menara kontrol melalui transponder sudah sesuai dengan standar operasi penerbangan, dan pihak menara kontrol menerima itu sebagai sinyal pembajakan," kata John.

Sebelumnya, pilot maskapai Virgin Australia tujuan Brisbane menuju Bali, melaporkan usaha pembajakan atas pesawat tersebut setelah seorang penumpang berusaha memasuki ruang kokpit.

Namun pejabat maskapai Virgin Australia menyatakan bahwa tidak pernah terjadi usaha pembajakan dalam penerbangan tersebut.

Sinyal peringatan penerbangan dinyalakan oleh pilot setelah seorang penumpang pria mabuk menggedor pintu kokpit dan berusaha untuk masuk ke dalamnya.

"Bila itu benar usaha pembajakan, maka apa yang dilakukan oleh pilot sudah benar. Sayangnya, pilot tidak memberikan jawaban ketika menara kontrol mencoba untuk mendapatkan konfirmasi," ujar John.

Padahal pesawat dengan nomor penerbangan VA41 itu tercatat tidak kehilangan komunikasi dengan menara kontrol, namun pilot tidak menjawab panggilan dari menara

Sebagaimana dikutip dari Reuters, penumpang mabuk tersebut diidentifikasi bernama Matt Christopher adalah warga negara Australia berusia 28 tahun.Saat ini Matt yang kemudian menjadi tersangka, masih dalam proses interogasi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement