Sabtu 26 Apr 2014 05:05 WIB

'Technopreneurship' Solusi Atasi Pengangguran Intelektual

Susahnya menjadi sarjana bagi kalangan tak mampu di negeri ini (ilustrasi).
Foto: zonaberita.com
Susahnya menjadi sarjana bagi kalangan tak mampu di negeri ini (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- "Technopreneurship" merupakan salah satu strategi terobosan baru untuk menyiasati masalah pengangguran di kalangan kaum intelektual.

Prof Dr Ono Suparno, STP, MT dari Institut Pertanian Bogor memukakan hal itu dalam Seminar Technopreneurship yang digelar Himpunan Mahasiswa Manajemen (Hima-Ma) Institus Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya, di Bandarlampung, Jumat (26/4).

Dia menyatakan, dengan menjadi seorang usahawan terdidik, generasi muda, khususnya mahasiswa akan berperan sebagai salah satu motor penggerak perekonomian melalui penciptaan lapangan kerja baru.

"Saat ini pengangguran tak lagi identik dengan masyarakat tak berpendidikan. Jutaan sarjana masih menganggur, tentunya ini menjadi permasalahan yang harus ditemukan solusinya. Pada era perkembangan teknologi saat ini, seharusnya bisa mendorong kita untuk menciptakan inovasi dan penemuan baru yang memiliki nilai ekonomi," katanya lagi.

Menurut dosen di Fakultas Teknik Pertanian IPB ini, pengembangan kewirausahaan berbasis teknologi bisa berdampak positif untuk masyarakat banyak.

Karena itu, solusi teknologi dan pengembangan usaha sangat diperlukan untuk menjawab persoalan masyarakat miskin dan pengangguran di Indonesia yang jumlahnya masih tinggi, ujarnya.

"Teknologi merupakan aspek kebutuhan manusia yang terus berkembang. Pemanfaatan teknologi mutakhir tepat guna dalam pengembangan usaha yang berdasarkan pada jiwa entrepreneur yang mapan akan dapat mengoptimalkan proses sekaligus hasil dari unit usaha yang dikembangkan," ujar Ono pula.

Kepala Biro Kemahasiswaan dan Pemasaran IBI Darmajaya, Muprihan Thaib, SSos, MM, mewakili Wakil Rektor III, Novita Sari, SSos, MM, berharap seminar technopreneurship bisa memberikan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai kolaborasi teknologi dan entrepreneur.

Lebih dari itu, ia berharap mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuan mengenai technopreneurship dalam kehidupan nyata, karena dengan menjadi seorang usahawan terdidik, generasi muda khususnya mahasiswa akan berperan sebagai salah satu motor penggerak perekonomian melalui penciptaan lapangan kerja baru.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement