Sabtu 26 Apr 2014 04:14 WIB

Jatuhkan Sanksi Rusia, Obama Akan Panggil Pemimpin Uni Eropa

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
US President Barack Obama addresses a news conference with Japanese Prime Minister Shinzo Abe (not seen) at the Akasaka guesthouse in Tokyo April 24, 2014.
Foto: Reuters/Junko Kimura-Matsumoto/Pool
US President Barack Obama addresses a news conference with Japanese Prime Minister Shinzo Abe (not seen) at the Akasaka guesthouse in Tokyo April 24, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Presiden Barack Obama akan memanggil sejumlah pemimpin Eropa pada Jumat untuk mendorong penjatuhan sanksi terhadap Rusia. Penjatuhan sanksi ini terkait aksi Rusia yang dinilai terus menerus meningkatkan ketegangan di Ukraina timur.

Menurut seorang sumber, meskipun sejumlah negara Uni Eropa menyatakan ketidaksepakatannya terkait sanksi ekonomi yang dijatuhkan terhadap Rusia, Washington masih dapat menjatuhkan sanksi sendiri. Pejabat Amerika Serikat terlihat tak sabar lagi menghadapi kegagalan Rusia dalam menjalankan komitmennya sesuai dengan kesepakatan di Jenewa untuk meredakan krisis Ukraina.

Amerika juga tampak frustasi atas keengganan negara-negara Eropa, terutama Jerman dan Italia untuk menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia yang lebih memilih bertindak bersama Uni Eropa daripada sendiri. Menurut sumber anonim itu, Obama diperkirakan akan berbicara melalui telepon konferensi dengan  Perdana Menteri Inggris David Cameron, Presiden Prancis Francois Hollande, konselor Jerman Angela Merkel, dan Perdana Menteri Italia Matteo Renzi pada Jumat.

Meskipun begitu, hingga kini Gedung Putih masih belum memberikan komentarnya. Sementara itu, Obama saat ini tengah berada di Asia dalam kunjungan ke empat negara. Di Tokyo, ia pun mengungkapkan kekesalannya terhadap aksi Rusia. Obama menyalahkan Rusia karena gagal melaksanakan kesepakatan di Jenewa dan menyatakan siap memberikan sanksi baru.

Menanggapi aksi Rusia yang mengerahkan 40 ribu tentara di perbatasan Ukraina, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry pun memperingatkan Rusia agar tidak melakukan invasi. “Menyusul langkah Rusia yang mengerahkan pasukannya di perbatasanUkraina, dan jika Rusia masih melanjutkan langkah ini, hal ini bukan hanya akan menjadi kesalahan besar, ini akan menjadi kesalahan yang sangat mahal harganya,” katanya.

“Obama kembali menyatakan hari ini, bahwa kami siap untuk bertindak,” lanjutnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement