Ahad 27 Apr 2014 01:20 WIB

Rusia Bantah Pesawatnya Langgar Wilayah Udara Ukrania

Jet tempur Rusia di perbatasan Ukraina
Foto: CNN
Jet tempur Rusia di perbatasan Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian pertahanan Rusia Sabtu membantah klaim-klaim Pentagon dan pemimpin Ukraina pro-Barat bahwa pesawat-pesawatnya telah berulang kali melanggar wilayah udara Ukraina dalam beberapa hari terakhir.

 

"Sistem-sistem pemantauan wilayah udara Rusia tidak mencatat pelanggaran perbatasan udara negara-negara yang berdekatan dengan Rusia, termasuk Ukraina," kata Kementerian Pertahanan dalam satu pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita negara Itar Tass.

 

Pentagon mengatakan, pesawat-pesawat tempur Rusia telah melanggar wilayah udara Ukraina beberapa kali Kamis dan Jumat, sementara Perdana Menteri Ukraina Arseniy Yatsenyuk Sabtu mengklaim Rusia ingin "memprovokasi Ukraina untuk memulai perang."

 

Menurut laporan dari Washington, pesawat-pesawat tempur Rusia melanggar wilayah udara Ukraina beberapa kali dalam 24 jam terakhir, kata seorang juru bicara Pentagon Jumat, dalam tanda terbaru meningkatnya konfrontasi antara Moskow dan Kiev.

 

"Saya dapat konfirmasikan bahwa pada beberapa kesempatan dalam 24 jam terakhir, pesawat Rusia telah memasuki wilayah udara Ukraina," kata Kolonel Steven Warren.

 

Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut, termasuk di mana insiden terjadi atau apa jenis pesawat Rusia yang terlibat. Warren mendesak Rusia untuk mengambil "langkah-langkah segera guna meredakan situasi."

 

Dengan ketegangan-ketegangan melonjak, Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel telah mencoba untuk mengatur pembicaraan telepon sejak Kamis dengan timpalannya Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, untuk membahas krisis, namun Moskow belum menanggapi permintaan itu, kata Warren.

 

Ketua Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Martin Dempsey, telah melakukan pembicaraan dengan timpalannya di Moskow, kata Warren.

 

Setelah Ukraina mengumumkan operasi militer untuk melawan pemberontak pro-Kremlin, Rusia memerintahkan pasukannya dan pesawat berkumpul di perbatasan untuk meluncurkan peatihan baru.

 

Para pejabat pertahanan AS telah mengkonfirmasi satu kesibukan pergerakan pasukan terkait dengan pelatihan yang dideklarasikan dan mengakui ada banyak senjata Rusia di perbatasan untuk segera merebut wilayah Ukraina timur - jika Moskow memilih bertindak seperti itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement