Senin 28 Apr 2014 21:41 WIB

Siomay dan Telur Ada yang Basi Saat Depok Ingin Pecahkan Rekor MURI

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Julkifli Marbun
Rekor MURI untuk Dance Like Agnes
Rekor MURI untuk Dance Like Agnes

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kepala Bidang (Kabid) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (BPMK) Kota Depok, Dadang Supriyatna mengakui hanya sejumlah 30 porsi siomay dan telur rebus yang basi dan bau, selebihnya atas rekomendasi Dinas Keshatan (Dinkes) Kota Depok layak dikonsumsi.

"Penyebab basi dan baunya siomay dan telur itu karena dimasukan kedalam kemasan palstik dalam keadaan panas. Selain itu juga penyajiannya yang terlalu lama waktunya disajikan dari pukul 08.00 WIB dan baru dikonsumsi pada pukul 12.00dan WIB sehingga makanan yang dibungkus kemasan palstik terkena panas sehingga uapnya tidak keluar," ujar Dadang saat dihubungi Republika di Depok, Jawa Barat (Jabar), Senin (28/4).

Menurut Dadang, pihaknya memang mengalami kesulitan menyediakan 18.274 Porsi Siomay dalam rangka memecahkan rekor MURI saat peringatan ulang tahun Kota Depok yang ke 15 di Balaikota Depok pada Ahad (27/4). "Dibuat dadakan dengan jumlah besar, para pedagang siomay cukup kewalahan. Tapi yang jelas tidak ada unsur kesengajaan," tutur Dadang sebagai pelaksana penyelenggara.

Lanjut Dadang, memang ada sebagian masyarakat yang mengkonsumsi mengalami mual-mual dan muntah serta banyak juga yang tidak dimakan. "Dari panitia MURI ikut mencicipi, ada yag enak ada juga yang asem dan bau. Ya, kami mohon maaf jika makanan yang disajikan ada yang sempat disantap terasa asem dan bau," terangnya.

Diungkapkan Dadang, siomay yang disajikan murni dibuat dari bahan baku mocaf yang dibuat para pedagang siomay di seluruh Depok. "Kami memang ingin meberdayakan para pedagang siomay yang ada di Depok sekaligus untuk mensosialisasikan paganan sehat sesuai dengan program Pemkot Depok yakni mensukseskan program One Day No Rice (ODNR)," jelasnya.

Dadang mengungkapkan, Mocaf sendiri merupakan singkatan dari Modified Cassava Flour yang berarti produk tepung dari ubi kayu (manihod esculenta crantz) yang diproses menggunakan prinsip memodifikasi sel ubi kayu secara fermentasi sehingga dihasilkan tepung singkong dengan karakteristik mirip terigu sehingga dapat digunakan sebagai bahan pengganti terigu.

Menurut Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail, kegiatan ini dilakukan juga untuk mensosialisasikan tepung mocaf yang berasal dari singkong. "Sehingga diharapkan para masyarakat mengetahui alternatif lain selain tepung beras yakni tepung mocaf yang dinilai lebih bersahabat dengan kesehatan tubuh manusia.," ujar Nur Mahmudi beberapa waktu lalu.

 

Fatir, panitia pecah rekor MURI, mengatakan, pihaknya tidak mengetahui adanya siomay basi tersebut. "Saya bingung harus jawab apa, karena saya sendiri tidak ngerasain itu. Tapi yang jelas sampai saat ini belum ada hal-hal yang perlu direspon terkait acara itu. Kalau memang ada info-info yang kurang menyenangkan dan bisa dikomunikasikan kesahihan infonya, silahkan infokan ke kita biar dikroscek," jawab Fatir.

Jansen dan salah satu peserta, mengatakan, "saya makan siomay nyai memang  basi dan telurnya bau. Bahkan ada teman saya yang muntah-muntah. Bayak peserta yang tidak mau makan kok," tegasnya.

Tapi cukup disayangkan, wartawan Republika, Rusdy Nurdiansyah yang menulis soal penyajian siomay basi dan bau ini mendapat teror dari orang yang tidak bertanggungjawab. Untuk persoalan ini, atas nama Pemkot Depok, Dadang meminta maaf dan akan berusaha mencari orang yang meneror lewat sms tersebut. (rusdy nurdiansyah)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement