Rabu 30 Apr 2014 09:37 WIB

Amankan Hari Buruh, Anggota Polda Jatim Dilarang Bersenpi

  Petugas kepolisian bersiap mengikuti apel pergeseran pasukan Operasi Mantab Brata Jaya 2014 di Mapolda Metro Jaya Jakarta, Senin (7/4).  (Antara/Wahyu Putro)
Petugas kepolisian bersiap mengikuti apel pergeseran pasukan Operasi Mantab Brata Jaya 2014 di Mapolda Metro Jaya Jakarta, Senin (7/4). (Antara/Wahyu Putro)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono melarang anggota untuk membawa senjata api guna mengamankan buruh yang melakukan aksi peringatan Hari Buruh (Mayday) di beberapa titik pada 1 Mei.

"Saya nggak senang kekerasan, karena itu laksanakan pengamanan persuasif simpatik dan nggak boleh ada anggota bawa senpi," katanya saat memimpin 'Gelar Pasukan Pengamanan Hari Buruh' di lapangan Mapolda Jatim, Rabu (30/4).

Di hadapan 2.500-an personel Polda Jatim untuk "back up" pengamanan Hari Buruh, ia menjelaskan senjata yang dibawa anggota Sabhara dan Brimob yang melakukan pengamanan juga harus mengacu pada Peraturan Kapolri (Perkap) dalam penanganan aksi massa.

"Senjata yang boleh dibawa adalah gas air mata, tongkat pemukul, security barrier, dan water canon, sedangkan lainnya tidak boleh. Kalian juga dipercaya untuk back up kewilayahan, karena itu kalian akan dibawa kendali Kapolrestabes Surabaya," katanya.

Dalam gelar pasukan yang dihadiri Wakapolda Jatim, Irwasda, Karo Ops, dan pejabat teras lainnya, jenderal bintang dua itu mengatakan pengamanan aksi Hari Buruh ditempatkan pada lokasi strategis dan sentra-sentra industri.

"Bagi yang back-up di Surabaya akan mendirikan tenda di Gedung Negara Grahadi, Kantor Gubernuran, Gedung DPRD, dan sentra-sentra industri seperti SIER (Surabaya Industrial Estate Rungkut) di kawasan Rungkut dan Berbek," katanya.

Selain itu, personel pengamanan Hari Buruh juga akan menjaga kawasan PIER (Pasuruan Industrial Estate Rembang), NIP (Ngoro Industrial Pasuruan), Paiton, dan sentra-sentra industri lainnya di Jatim. "Untuk buruh yang beraksi, laksanakan pengawalan buruh dengan personel Dalmas awal dan bila sudah di lokasi sasaran agar diupayakan dialog dengan pejabat terkait," katanya.

Kapolda Jatim mengaku dirinya sudah menyurati Gubernur Jatim agar aksi buruh di seluruh Jatim ada pejabat yang menerima, karena Hari Buruh mulai tahun ini merupakan hari libur. "Pak Gubernur sudah menjanjikan hal itu," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement