REPUBLIKA.CO.ID, ARKANSAS -- Tornado Amerika Serikat masih belum beranjak. Selasa (29/4), angin tornado kembali terjang daerah selatan AS dan menyebabkan kerusakan dimana-mana. Hingga Selasa, dilaporkan 34 orang dari seluruh bagian AS meninggal sejak Ahad.
Serangan terbesar terjadi di Arkansas dan Mississippi. Menyebabkan 27 orang meninggal dan sekitar 200 orang terluka dalam tiga hari serangan tornado. Rumah-rumah, pohon, truk, kendaraan terbang berhamburan seperti mainan.
Bill Bunting, Ketua Operasional di Pusat Prakiraan Badai National Weather Service di Norman, Oklahoma mengatakan angin tornado terbesar dan terparah menyerang bagian selatan dan timur Mississippi juga barat dan pusat Alabama.
''Kita akan melihat tornado lagi hari ini, sayangnya tornado akan datang ke tempat yang sama dengan kemarin,'' kata Bunting.
Kematian telah dilaporkan di Oklahoma dan Iowa pada Ahad dan Alabama juga Tennessee pada Senin. Pengungsian telah disiapkan untuk sekitar seribu keluarga yang kehilangan harta bendanya. Sementara petugas Keamanan Nasional, polisi lokal dan relawan mencari korban lain yang dikabarkan hilang.
''Orang-orang panik, berlarian dan menjerit-jerit. Mereka mencari anak-anak mereka. Tidak ada yang tersisa,'' kata Melba Reed, salah satu korban tornado di Louisville, Mississippi, dikutip Reuters.
Di Tupelo's Park Hill, warga gotong royong membersihkan sisa-sisa reruntuhan rumah dan bangunan lain. Mereka juga gotong royong membantu dalam memenuhi kebutuhan makanan dengan membuat hotdog untuk semua orang yang membutuhkan.
''Aku sangat tersentuh, tentu saja kerusakanannya sangat mengerikan tapi melihat orang-orang saling mengulurkan tangan untuk membantu, itu sangat melegakan,'' kata Denise Hardin yang bekerja di Tupelo Housing Authority.
Presiden AS Barack Obama mendeklarasikan tornado kali ini sebagai bencana utama dan meminta pihak federal untuk memberikan bantuan secepatnya.