REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea mengatakan tidak ada perpecahan di antara konfederasi serikat pekerja meski terjadi perbedaan dukungan terhadap bakal calon presiden (Pilpres) 2014.
"Kami saling menghargai di antara serikat buruh, ada yang mendukung Joko Widodo dan ada juga yang mendukung Prabowo Subianto," kata Andi seusai menjadi panelis dalam diskusi "Merumuskan Produktivitas Kita" di kawasan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Rabu.
Menurutnya, masing-masing konfederasi menyerahkan pilihan sesuai hak politik dari setiap warga negara. Untuk itu tidak perlu ada permasalahan terkait dukungan serikat buruh kepada figur tertentu agar melenggang menjadi presiden lewat Pilpres 2014.
"Intinya tidak ada perpecahan di antara organisasi buruh yang ada adalah perbedaan dukungan. Lebih penting dari itu adalah pandangan kami tetap sama untuk tetap memperjuangkan hak buruh. Perbedaan-perbedaan pandangan politik itu hanya menjadi bunga-bunga demokrasi," katanya.
Sebagaimana diakuinya, KSPSI memberikan dukungan kepada Jokowi untuk menuju RI-1. Sementara di pihak lain, ada Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) pimpinan Said Iqbal yang mendukung Prabowo. Pihak Andi mendukung Gubernur DKI Jakarta itu karena dinilai memiliki visi yang sejalan dengan apa yang diinginkan KSPSI. "Jokowi memiliki visi kerakyatan," katanya.
Meski begitu, Andi menyatakan KSPSI tidak serta merta memberikan dukungan kepada Jokowi. "Kami mensyaratkan Jokowi harus mau menandatangani kontrak politik dengan kami. Di antaranya seperti realisasi program kerakyatan seperti Kartu Indonesia Sehat dan Pintar."
"Kami akan menagih janji dalam kontrak tersebut apabila nanti Jokowi berhasil menjadi presiden."