REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sebuah ledakan menghantam stasiun kereta di Urumqi, ibu kota Xinjiang, Cina, Rabu (30/4) malam. Tiga orang dikabarkan tewas akibat peristiwa tersebut.
Seperti dilansir Kantor Berita Xinhua, ledakan tersebut terjadi pada hari sama ketika Presiden Cina, Xi Jinping mengakhiri kunjungan ke wilayah bergolak tersebut.
Ambulans dan kendaraan polisi telah melaju ke lokasi kejadian dan polisi menutup semua jalan masuk ke kawasan stasiun itu.
Pelayanan KA dihentikan di stasiun itu, kata Xinhua mengutip seorang pejabat, sementara polisi mengungsikan penduduk dari daerah-daerah berdekatan.
Belum ada petunjuk mengenai penyebab ledakan itu.
Xinjiang, kawasan luas yang kelompok etnik terbesarnya Muslim Uighur, dilanda bentrokan-bentrokan mematikan dan pemerintah menyalahkan teroris namun kelompok-kelompok HAM mengatakan bahwa kerusuhan itu didorong oleh penindasan kultural.