REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Media pemerintah melaporkan, sedikitnya 15 penambang tewas dan 18 orang hilang akibat kecelakaan ledakan di tambang batu bara Barat Daya Cina, Senin (31/10).
Dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (1/11), lebih dari 200 petugas penyelamat termasuk pemadam kebakaran, polisi, dan ahli pertambangan diterjunkan di lokasi ledakan di Kota Laisu, di Distrik Yongchuan, Cina.
Dilaporkan sebanyak 35 penambang sedang bekerja di bawah tanah ketika ledakan gas akibat kebocoran gas yang terjadi di pagi hari ini dan hanya dua orang berhasil melarikan diri. Semua tambang batu bara di wilayah ini telah diperintahkan untuk menghentikan produksinya untuk pemeriksaan dalam keamanan.
Cina adalah salah satu produsen batu bara terbesar di dunia dan kecelakaan mematikan biasa terjadi di negara ini.
Pada bulan Maret, sebanyak 19 jiwa tewas dalam kecelakaan tambang batu bara di utara Provinsi Shanxi.
Para pejabat mengatakan jumlah kematian setiap tahun di tambang negara telah menurun dalam dekade terakhir.
Tetapi beberapa kelompok hak asasi berpendapat angka kematian yang sebenarnya secara signifikan lebih tinggi karena kurangnya angka pelaporan.