REPUBLIKA.CO.ID, HEBRON -- Anggota Dewan Legislatif Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Basim Za’atera, mengatakan bahwa realita dan kondisi putaran rekonsiliasi saat ini tersedia faktor-faktor keberhasilan. Ada kemauan dari kedua belah pihak sehingga rekonsiliasi menjadi hal penting dan mendesak.
''Jaminan pertama dan terpenting untuk putaran kali ini adalah persatuan bangsa dan kegigihan pimpinannya dalam menghadapi serangan zionis terhadap kesepakatan rekonsiliasi serta ancaman-ancaman yang dilontarkan zionis dari waktu ke waktu,'' kata Basim seperti dikutip Infopalestina.
Ancaman kedua, menurut Za’arera, tereletak pada ketahanan Otoritas Palestina dan bagaimana menjadi jaringan aman untuk dana dan politik yang harus disediakan dunia Arab agar dukungan dana Amerika tidak memonopoli di kawasan.
Dia menambahkan harus segera dilaksanakan rekonsiliasi sosial dan diakhirinya kondisi tegang di tengah-tengah rakyat. Harus ada juga jaminan ketenangan bagi gerakan Hamas di Tepi Barat dengan membebaskan para anggota dan lembaga-lembaganya dari bidikan dinas keamanan.
''Hamas telah mempersembahkan apa yang menjadi tuntutan rekonsiliasi Palestina,'' kata Basim.
''Pemerintah di Gaza telah membebaskan sejumlah tahanan sipil dan mengizinkan banyak anggota Fatah yang meninggalkan Gaza saat perpecahan untuk kembali ke Jalur Gaza,'' katanya. ''Begitu pula kesiapan Haniyah untuk mengundurkan diri dari pemerintahan demi rekonsiliasi.''