REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menuduh Iran mendukung terorisme adalah pemutarbalikan kebenaran dan sepenuhnya didasarkan pada standar ganda. Demikian kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Marziyeh Afkham, di Teheran pada Kamis.
Menolak laporan global tahunan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat yang diterbitkan Rabu, ia menegaskan bahwa Iran sendiri telah menjadi korban terorisme dalam tiga dekade terakhir. Klaim mengenai dukungan Iran terhadap terorisme adalah bermotif politik tak berdasar.
Afkham sebaliknya menyodorkan fakta bahwa kehadiran dan aktivitas bebas teroris di Amerika Serikat yang membunuh lebih dari 15.000 warga sipil Iran, termasuk para pejabat senior.
AS juga menggunakan pesawat tak berawaknya dalam membantai orang-orang tak bersalah di kawasan Timur Tengah. Kelambanan Washington terhadap kejahatan Zionis terhadap warga Palestina yang tak berdaya
''Semuanya itu menimbulkan pertanyaan serius mengenai klaim AS atas kampanye melawan terorisme,'' katanya. ''Langkah tersebut mengancam perdamaian dan keamanan internasional.''