REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri Partai Golkar sekaligus tokoh senior Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Suhardiman menyebut Joko Widodo alais Jokowi sebagai Satrio Piningit yang diramalkan akan memimpin Indonesia.
"Ada ramalan Jayabaya bahwa pemimpin Indonesia (ketujuh) adalah Satrio Piningit yaitu orang yang dari bawah (merintis), bukan secara tiba-tiba, dan sekarang itu yang dari bawah adalah Jokowi, dan kebetulan dia dicalonkan PDIP," kata Suhardiman di Jakarta, Jumat (2/5).
Dia menjelaskan ramalan Jayabaya, raja Kediri yang memerintah pada tahun 1135-1157, terkait presiden Indonesia sudah jelas terbukti sebelumnya yakni sosok Satrio Murwo atau satria yang keluar masuk penjara dan pas dengan sosok Soekarno, serta Satrio Mukti sebagai satria yang terkenal atas kekayaannya yakni Soeharto.
Meski demikian, Suhardiman tidak menyebut dengan tegas agar Golkar berkoalisi dengan Jokowi. Dia justru mengaku tengah berupaya menelepon Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk membicarakan masalah pilpres.
Suhardiman juga meminta Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mundur dari kontestasi pilpres karena tidak memenuhi persyaratan sejarah yang membuktikan bahwa presiden harus berasal dari etnis Jawa.
Suhardiman justru mendorong Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso untuk maju sebagai cawapres bagi Partai Golkar. Bagi Suhardiman, Priyo memiliki kapasitas secara historis dan sosiologis karena berasal dari tanah Jawa.