REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pasukan Ukraina telah merebut kembali markas dinas keamanan di Kramatorsk dari tangan pemberontak. "Sekarang berada di bawah kontrol Garda Nasional," kata Kementerian Dalam Negeri Ukraina dalam sebuah pernyataan, Sabtu (3/5).
TV lokal menunjukkan gambar-gambar kendaraan lapis baja pengangkut personel bergerak di seluruh kota itu. "Tentara Ukraina pada Sabtu (3/5) memperluas serangan militer untuk merebut kembali kota-kota besar dan kecil di daerah timur negara itu," kata Kementerian Dalam Negeri Ukraina.
"Tahap aktif operasi itu akan berlanjut. Kami tidak akan berhenti," kata Menteri Dalam Negeri Arsen Avakov di halaman Facebook.
"Jumat (2/5) malam, pasukan yang ikut dalam operasi anti-teroris di Kramatorsk menguasai menara TV yang sebelumnya diduduki teroris-teroris," tambah menteri Avakov.
Kramatorsk terletak sekitar 17km di selatan kota Slayansk, di mana tentara melakukaa satu serangan besar-besaran pada Jumat (2/5) yang menewaskan setidaknya sembilan orang termasuk dua tentara ketika pemberontak menembak jatuh dua helikopter militer. Serangan pada Jumat (2/5) tersebut terjadi setelah Ukraina mengalami hari paling berdarah sejak pemerintah dukungan Barat di Kiev berkuasa.
Selain sembilan orang tewas di Slavyansk, lebih dari 30 orang tewas dalam apa yang Avakov sebut seorang 'penjahat' membakar kota pelabuhan selatan Odessa setelah bentrokan senjata mematikan antara milisi pro-Rusia dan para pendukung persatuan nasional. Pihak berwenang di Kiev mengakui polisi tidak berdaya untuk menghadapi pemberontakan pro-Moskow yang melanda lebih dari 12 kota besar dan kecil di bagian timur negara itu.