REPUBLIKA.CO.ID, ARGO -- Para tim penyelamat korban bencana tanah longsor di Afghanistan mengabaikan pencarian jumlah korban selamat setelah tanah longsor menimbun sebuah desa Afghanistan. Pejabat setempat pun telah merevisi jumlah korban bencana.
Dilansir dari Aljazirah, pejabat Afghanistan menyatakan bahwa menurut mereka jumlah maksimum warga yang tewas tertimbun tanah longsor di desa Hobo Bank di Hindu Kush hanya sekitar 500 orang, jumlah ini jauh dari angka sebelumnya. Padahal, pemerintah sempat mengkhawatirkan jumlah korban yang tewas tertimbun mencapai 2.100 orang dari 300 keluarga.
“Angka awal yang kami umumkan didapatkan dari warga lokal, bukan dari tim tehnis kami,” kata Gul Mohammad Bedar, wakil gubernur Badakhshan. “Kami kira, jumlah tersebut tidak akan melampaui 500,” tambahnya.
Sementara itu, pejabat PBB di Afghanistan tidak dapat memverifikasi jumlah korban yang tewas yang disebutkan oleh pejabat Afghanistan yakni 350 orang telah tewas dan lainnya hilang. PBB mengatakan saat ini pihaknya lebih fokus pada 4 ribu korban yang mengungsi akibat bencana itu.
Mark Bowden, koordinator PBB, mengatakan kemungkinan untuk menemukan korban selamat akibat bencana alam tanah longsor ini sangatlah kecil. Pejabat setempat pun mengatakan masih ada resiko kemungkinan bencana ini terjadi.
Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, mengungkapkan rasa duka citanya atas bencana ini dan telah memerintahkan otoritas bencana alam untuk menangani peristiwa ini serta memberikan bantuan. Bantuan sementara ini masih dikirimkan, namun lokasi bencana yang terpencil membuat bantuan terhambat disalurkan.