REPUBLIKA.CO.ID, KEBON PALA -- Jenazah Renggo Kadapi (11) telah dimakamkan kembali di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cipinang Asem, Kebon Pala, Jakarta Timur, Senin (5/5) pukul 10.14 WIB. Pada Ahad (4/5) malam, makam Renggo terpaksa dibongkar untuk kepentingan autopsi.

Renggo, bocah kelas V SDN 09 Makassar, Jakarta Timur, itu diduga tewas akibat penganiayaan yang dilakukan kakak kelasnya berinisial SY.

"Saat ini sudah selesai dilakukan autopsi dan masih akan dianalisis lebih lanjut," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur, AKBP Didik Sugiarto, Senin (5/5) di lokasi pemakaman.

Didik melanjutkan, dari hasil autopsi sementara ditemukan tanda-tanda lebam di tubuh korban.

"Saat ini telah dilakukan pemeriksaan terhadap empat orang saksi dari pihak keluarga untuk koordinasi. Selanjutnya pihak kepolisian akan melakukan pemeriksaan di SDN 09 Makasar," lanjut Didik.

Dia mengatakan pihaknya juga akan melakukan terhadap SY.

Ayah angkat Renggo, Eko Eahyudi mengatakan, keluarga menyerahkan sepenuhnya penyelesaian kasus ini kepada pihak kepolisian dan tim dokter. "Pihak keluarga ingin menyelesaikan permasalahan ini sesuai dengan jalur hukum," kata Eko.

Renggo Kadapi diduga menjadi korban penganiayaan kakak kelasnya di sekolah pada Senin (28/4). Akibatnya, Renggo mengalami demam dan muntah. Keluarga memutuskan membawanya ke dokter pada Selasa (29/4).

Saat diperiksa kembali pada keesokan harinya, ditemukan luka biru-biru di beberapa bagian tubuh Renggo. Dokter menduga bocah kelas V SD itu menjadi korban penganiayaan menggunakan benda tumpul.

Keadaan Renggo semakin memburuk pada 3 Mei malam hingga diputuskan dibawa ke RS Polri Kramat Jati. Namun, nyawa Renggo tidak tertolong. Ia mengembuskan nafas terakhirnya pada Ahad (4/5) pukul 01.00.

Renggo kemudian dimakamkan pada siang harinya di TPU Kampung Asem, Kebon Pala, Jakarta Timur.

Ikuti Whatsapp Channel Republika