REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Dua hari terakhir calon presiden (capres) PDIP, Joko Widodo (Jokowi) sibuk blusukan ke berbagai pesntren di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bagi Jokowi mengunjungi pesantren merupakan modal penting merangkul suara pemilih Islam.
"Kita melihat penduduk muslim di Indonesia presentasinya besar," kata Jokowi kepada Republika di Jakarta, Senin (5/5).
Jokowi mengatakan berkunjung ke pesantren dan bersilaturahmi ke ulama merupakan bagian dari upaya melestarikan kepribadian bangsa. Sejak lama orang Indonesia mengenal tradisi silaturahmi ke ulama maupun orang tua. "Ke ulama dan pesantren memang sudah menjadi kewajiban," ujar Jokowi.
Dari kunjungan ke sejumlah pesantren Jokowi mengaku mendapat banyak masukan dari ulama tentang tata cara membenahi masalah bangsa. Dia berharap kunjunganya ke pesantren bisa meningkatkan sinergi antara kamu nasionalis dan agama dalam membangun bangsa.
Pada hari Sabtu (3/5) lalu Jokowi menyambangi tokoh Muhammadiyah, Ahmad Syafi'i Ma'arif; tokoh perempuan Nahdlatul Ulama, Khofifah Indarparawansah; pengasuh pondok pesantren Pacul Gowang, K.H Anwar Mansyur; pengasuh pondok pesantren Tebu Ireng, Gus Sholah; pengasuh pondok pesantren putri al-Lathifiyah Tambak Beras, Hj. Mahfudhoh Ali Ubaid.
Pada Ahad (4/5), Jokowi sowan ke pengasuh pondok pesantren Giri Kusumo Demak, K.H. Munif Zuhri; pengasuh pondok pesantren Al-Anwar Rembang, KH. Maemun Zubair.