REPUBLIKA.CO.ID, Sejak muda, Achmad Jazidie sangat gemar sekali mendalami bidang elektro. Karena itu, ketika di sekolah menengah atas (SMA) ia memilih penjurusan IPA. Hal itu dilakukannya agar bisa melanjutkan kuliah di jurusan teknik elektro. Cita-citanya akhirnya terwujud. Tidak tanggung-tanggung, Jazidie malah ditahbiskan sebagai guru besar Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Dia mengaku bersyukur dengan jalan hidupnya yang dirintasnya sesuai dengan keinginannya. “Saya memang sejak dulu gemar menekuni bidang elektro,” kata lulusan jurusan Industrial and System Engineering, Hiroshima University ini kepada Republika di kantornya, Senin (5/5).
Jazidie mengatakan, latar belakangnya menekuni bidang elektro sangat bermanfaat bagi pekerjaan yang digelutinya. Sebagai dirjen Pendidikan Menengah Kemendikbud, ia harus selalu cermat dalam bekerja. Apalagi, institusinya selalu menjadi sorotan masyarakat.
Belum lagi, setiap keputusannya akan mempengaruhi jutaan nasib siswa SMA. Karena itu, ia sangat teliti dalam mengkaji setiap keputusan sebelum mengeluarkan sebuah kebijakan baru.
“Dampak ilmu yang saya geluti membuat saya selalu berpikir sistemik, komprehensif, menyeluruh, dan holistik dalam mengambil keputusan. Ini sangat banyak membantu saya,” ujar ketua tim Persiapan dan Pelaksanaan Program Beasiswa Bidik Misi Dirjen Dikti Kemendikbud 2010 ini.
Menurut dia, belajar teknik elektro itu mampu mengasah ketajaman berpikir dalam memahami sebuah fenoma. Selain itu, kata dia, juga mengajak setiap orang untuk tidak berhenti berimajinasi dalam membayangkan hal yang bersifat abstrak. Keunggulan dalam sistem ilmu elektro yang dipelajarinya itu selalu coba diaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari hingga membentuk kepribadiannya seperti sekarang.
Memang cabang ilmu pengetahuan lain juga memiliki keunggulan, namun ia beruntung bisa mengasah kemampuannya di bidang kelistrikan. “Disiplin sistem ilmu ini yang membentuk ketekunan saya dalam memperkuat analisis dan logis saya dalam menekuni pekerjaan ini,” kata Jazidie.
Meski setumpuk pekerjaannya sangat menguras pikiran dan tenaga, tetapi Jazidie tidak melupakan kegemarannya yang dilakukan sejak kecil. Dia selalu menyempatkan diri membaca buku di setiap ada waktu luang. Hal itu dilakukannya untuk menyegarkan otak yang mudah jenuh akibat rutinitas sehari-hari.
Dia percaya, dengan memperbanyak bacaan apapun genrenya maka berdampak positif bagi kecerdasan. Karena itu, di rumahnya banyak sekali tumpukan buku yang menjadi koleksinya. “Saya senang membaca buku, khususnya novel,” kata pria kelahiran Gresik itu.