REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sejumlah warga Depok mengaku resah atas banyaknya sopir angkot di wilayah mereka yang masih berusia di bawah umur. Selain kerap membawa angkot dengan ugal-ugalan, para sopir ABG (anak baru gede) ini kerap menerobos aturan lalu lintas.
"Mereka tidak hanya membahayakan pejalan kaki dan pengemudi lainnya, tetapi juga kita, para penumpang," kata Rohayati (34 tahun), warga Depok, Selasa (6/5).
Menurut Rohayati, kebanyakan sopir ABG berusia belasan tahun ini diduga tak mengantongi SIM. Ia juga menyebut kebanyakan dari sopir ABG ini berasal dari luar Depok. "Seharusnya mereka masih sekolah," kata Rohayati.
Iman (40 tahun), pengemudi motor, mengatakan sopir angkot di bawah umur kerap seenaknya mengemudikan mobilnya, sehingga pengendara motor harus lebih hati hati. Para sopir ini, kata dia, sepertinya tidak peduli atas keselamatan orang lain di jalan.
Tidak heran, Iman menuturkan, sering terjadi kecelakaan antara angkot yang dikemudikan sopir ABG ini dan motor atau kendaraan lainnya. Jika sudah ribut, mereka malah lebih ngotot.
Humas Polresta Depok, Ipda Bagus Suwardi, mengungkapkan sopir di bawah umur tingkat psikologisnya berbeda dengan sopir yang sudah cukup umur. Dengan begitu, keberadaan mereka sangat membahayakan penumpang dan pengemudi lainnya.
Polres Depok mengimbau warga untuk tidak menumpang angkota yang disopiri ABG. "Agar risiko bahaya bisa kita hindari," kata Bagus.