REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- FIFPro (Federation Internationale des Associations de Footballeurs Professionels) kembali mengunjungi Indonesia. Kali ini, FIFPro sengaja datang khusus di Indonesia untuk memperjuangkan hak-hak para pesepak bola profesional di Indonesia yang terampas haknya.
FIFPro yang menaungi lebih dari 65 ribu pesepak bola profesional lebih dari 55 negara menggelar 'International Legal Conference 2014' di Hotel Mulia Senayan Jakarta, Selasa (6/5). Dalam kunjungan tersebut, FIFPro mengajak APPI (Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia) untuk membahas sejumlah persoalan mengenai hak dan masa depan pesepak bola.
“Penyelenggaraan International Legal Conference 2014 di Indonesia hari ini adalah realisasi komitmen yang kami nyatakan pada Kongres Tahunan FIFPro 2013 di Slovenia Oktober lalu. Bahwa, FIFPro akan terus mendukung para peemain sepakbola profesional di Indonesia dalam memperjuangkan hak-haknya dalam menjalankan profesinya,” kata Wakil Presiden FIFPro Rinaldo Martorelli.
Krisis yang melanda para pesepak bola profesional di Indonesia, menurut Rinaldo, adalah hal krusial yang harus mendapat perhatian serius dan terus dicarikan solusinya. Jangan sampai para pemain yang berjuang diabaikan haknya.
“Kematian tragis teman-teman kita yang berkarier sebagai pemain sepak bola profesional di Indonesia, seperti Diego Mendieta, Camara Sekou, Solomon Begondo, karena hak-hak profesionalnya diabaikan dan jangan sampai peristiwa demikian terulang. Kami bersama APPI sebagai satu-satunya asosiasi pemain sepakbola profesional di Indonesia yang diakui FIFPro dan FIFA tak akan berhenti berjuang demi masa depan para pemain sepak bola profesional,” ujar Rinaldo.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook