Jumat 09 May 2014 13:27 WIB

Ada 334 Kebijakan Daerah yang Dianggap tak Pro-Perempuan

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Bilal Ramadhan
Komnas Perempuan saat menggelar kampanye Hari Anti Kekerasan terhadap perempuan di Jakarta.
Foto: Antara/Dhoni Setiawan
Komnas Perempuan saat menggelar kampanye Hari Anti Kekerasan terhadap perempuan di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Komisioner Komnas Perempuan, Andi Yetriani mengakui, kekerasan terhadap perempuan rentan terjadi dalam pelaksanaan kebijakan yang diskriminatif dan inkonstitusional atau bertentangan dengan Konstitusi. Dari pemantauan Komnas Perempuan, hingga Maret 2014, ada 342 kebijakan yang diskriminatif bagi perempuan.

''Sebanyak 334 kebijakan di antaranya adalah kebijakan daerah,'' kata Andi, Jumat (9/5).

Dalam konteks Aceh, menurut Andi, keberadaan kebijakan daerah yang diskriminatif tersebut tidak terlepas dari adanya pasal-pasal multitafsir dalam UU tentang Pemerintahan Aceh. Pasal-pasal multitafsir ini seolah membolehkan Pemerintah Aceh mengatur hukumnya sendiri meskipun bertolakbelakang dengan hukum nasional.

Akibatnya akan melahirkan peraturan daerah yang menghadirkan kekerasan terhadap perempuan secara berlapis. ''Dalam pengaturan maupun prakteknya. Dan itu juga menggerogoti integritas hukum nasional,'' kata Andi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement