REPUBLIKA.CO.ID, NARAYANGURI-- Warga Muslim di Assam, India tewas dibunuh setelah memberikan suara pada pemilihan umum yang di wilayah tersebut. Sebanyak lebih dari 40 muslim tewas dibunuh oleh kelompok militan dari komunitas etnis Bodo, yang mana diketahui gagal mendukung kandidatnya untuk memenangkan pemilu.
Puluhan warga muslim di Assam mengatakan jika mereka trauma untuk tetap tinggal di wilayah tersebut. Mereka mengatakan pembunuhan sekitar 40 muslim yang terjadi pekan lalu meninggalkan trauma mendalam bagi mereka.
Seperti yang terjadi pada Sefaqul Islam, salah seorang warga muslim Assam yang menjadi penggembala ternak di wilayah tersebut. Ia mengatakan saudara perempuan dan keponakannya menjadi korban yang tewas terbunuh oleh serangan kelompok militan komunitas etnis Bodo.
"Kami akan meninggalkan desa tidak akan pernah kembali kesana lagi," ujar Sefaqul pada Jumat (9/5).
Ia dan penduduk Assam yang tersisa saat ini tengah mengungsi ke tepian sungai Beki, yang mana menurut mereka lebih aman untuk ditinggali saat ini. Mereka mendirikan tenda-tenda dari bambu sebagai tempat mereka bertahan untuk sementara waktu.
Menurut banyak pengamat, pertikaian antara penduduk muslim di Assam dan etnis Bodo dimulai karena adanya pernyataan dari Narendra Modi, seorang nasionalis hindu India. Modi mengatakan jika para imigran, yang kebanyakan adalah penduduk muslim di Assam harus siap untuk meninggalkan wilayah tersebut jika pemilihan dimenangkan oleh kandidat dari etnis Bodo.