REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Satelit "National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA)" 18 milik Amerika Serikat dan dioperasikan Singapura mendeteksi kemunculan 12 titik panas (hotspot) di daratan Pulau Sumatra pada Jumat (9/5) sore.
"Terbanyak ada di Povinsi Riau selain ada juga di Sumatra Utara dan Sumatra Selatan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Said Aqlul Amri, Sabtu pagi.
Sementara itu Satelit Modis Terra dan Aqua menurut catatan BPBD Riau mendeteksi sebanyak empat titik panas di Sumatra dan di Riau terdapat tiga titik.
Untuk hasil rekam Satelit NOAA, delapan "hotspot" di Riau tersebar di sejumlah wilayah kabupaten/kota meliputi Rokan Hilir ada empat, Bengkalis dua titik, dan di Pelalawan serta Kota Dumai masing-masing satu titik panas.
Untuk di Kabupaten Rokan Hilir, empat "hotspot" berada di Kecamatan Limau Kapas yakni tiga titik, dan satu di Kecamatan Kepenuhan tepatnya di Desa Kepenuhan Barat Sungai Rokan. Sementara dua titik panas di Bengkalis berada di Desa Teluk Lecah dan Desa Hutan Panjang, Kecamatan Rupat.
Kemudian satu titik di Pelalawan berada di Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui dan di Dumai ada di Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medang Kampai.
Untuk tiga titik panas yang terekam Satelit Terra dan Aqua itu tercatat berada di Kabupaten Pelalawan dua titik masing-masing di Desa Kuala Tolam, Kecamatan Pelalawan dan satu lagi di Desa Teluk Meranti, Kecamatan Teluk Meranti.
Terakhir satu titik panas berada di Desa Redang, Kecamatan Rengat barat, Kabupaten Indragirin Hulu.
Said Saqlul mengatakan, saat ini anggota bersama tim terpadu juga tengah berupaya memadamkan titik kebakaran lahan di Kota Dumai yang sempat meluas hingga membakar puluhan hektare lahan.