REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengharapkan komunitas ASEAN yang akan berlaku pada 2015 tidak hanya menitikberatkan pada ekonomi namun juga kerja sama politik dan keamanan sehingga bisa menjadi bagian mengelola keamanan kawasan.
"ASEAN Community bukan hanya ASEAN economic community tetapi juga sebenarnya termasuk ASEAN political and security community serta masyarakat sosial budaya ASEAN," kata Presiden dalam keterangan pers sebelum bertolak menuju Myanmar untuk menghadiri KTT ASEAN, Sabtu (10/5) pagi.
Presiden mengatakan dalam 2015 pilar ekonomi, politik dan keamanan serta sosial budaya seharusnya dikembangkan secara bersama. "Kerja sama 10 negara ASEAN jangan hanya ekonomi saja, tetapi juga kerjasama politik dan keamanan. Bila itu terlaksana dengan baik maka semua bisa berkontribusi," tegasnya.
Kepala Negara mengatakan ASEAN juga harus bisa menyampaikan posisi dan ikut mengatasi berbagai persoalan keamanan di kawasan. Dicontohkan Presiden, dalam isu hubungan antara negara di kawasan Laut Cina Selatan, antara Republik Rakyat Cina (RRC) dengan sejumlah negara seperti Vietnam, Filipina dan negara lain yang beberapa diantaranya juga negara anggota ASEAN, bila komunitas ASEAN bisa juga melingkupi kerja sama politik dan keamanan maka organisasi negara kawasan Asia Tenggara itu juga bisa memberikan kontribusi meredakan ketegangan.
Demikian juga dengan ketegangan di kawasan Asia Timur, bila komunitas ASEAN memiliki kerja sama politik dan keamanan maka bisa memberikan kontribusi meredakan ketegangan tersebut.