REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Bagi jamaah umrah dan haji, hujan yang menjatuhi masjid suci merupakan fenomena yang mungkin jarang dinikmati. Itu sebabnya, mereka yang kebetulan dapat merasakan air hujan turun di tengah Kabah, tak henti mengucapkan rasa syukur.
"Allahuakbar," teriak para jamaah. Mohammed Abdul Rahim, salah seorang jamaa mengatakan sangat menyenangkan bisa melakukan tawaf ditengah hujan lebat dan guntur.
Pada Kamis lalu, hujan sempat turun di Makkah selepas shalat Magrib. Hujan semakin deras ketika jamaah melaksanakan shalat Isya.
Kota Makkah, identik dengan cuaca panas sepanjang tahun. Hujan hanya turun rata-rata empat atau lima kali dalam setahun. Karena demikian langka, jamaah yang datang berharap bisa merasakan turunnya hujan.
Setiap tahunnya, 12 juta jamah melaksanakan umrah dan haji. Jumlahnya diperkirakan meningkat menjadi 17 juta pada tahun 2025.