REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Tiga lembaga PBB, Jumat (9/5), mendesak diberikannya perhatian lebih besar pada situasi kemanusiaan yang menantang di Suriah, tempat lembaga PBB terus berusaha mengirim bantuan yang sangat diperlukan.
''Tak kurang dari 240.000 orang menghadapi pengepungan di negara Teluk tersebut,'' kata Farhan Haq, Wakil Juru Bicara PBB, dalam taklimat harian di Markas PBB, New York, Amerika Serikat.
Ketiga badan PBB itu adalah Kantor PBB bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR).
"Ada sebanyak 3,5 juta orang yang memerlukan bantuan di sebanyak 262 lokasi yang tak bisa dijangkau oleh lembaga bantuan PBB," kata Haq, yang mengutip data dari ketiga lembaga PBB itu, sebagaimana diberitakan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Sabtu.
"Para pekerja kemanusiaan memerlukan fasilitas dan dukungan lebih besar untuk bergerak di seluruh Suriah, yang pertama dan terpenting dari Pemerintah Suriah lalu dari kelompok oposisi bersenjata."
Kesepakatan untuk mengungsikan warga dari Kota Tua Holms di Suriah Tengah mengalami kebuntuan pada Kamis (8/5).
''Gerilyawan di Provinsi Aleppo menolak untuk mengizinkan semua rombongan kemanusiaan memasuki dua desa yang telah mereka blokade,'' kata beberapa laporan.