REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Di tengah-tengah perang saudara, Suriah tetap menggelar kampanye pemilunya yang dimulai pada Minggu. Pemilu presiden Suriah direncanakan akan berlangsung pada 3 Juni dan diperkirakan Bashar al-Assad akan kembali berkuasa.
Rezimnya ini pun telah berhasil membuat para pemberontak keluar dari Homs dalam beberapa hari ini. Dilansir dari Channel News Asia, poster-poster kampanye mulai memenuhi kota Damaskus. Poster kampanye Assad pun terlihat tergantung di jalanan dan di tempat umum.
Pemilu diselenggarakan meskipun perang sipil yang menyebabkan puluhan orang tewas setiap harinya masih terjadi. Namun, pemilu hanya akan diselenggarakan di wilayah yang dikuasai pemerintah.
Wilayah yang dikuasai oleh para pemberontak dan pengungsi yang melarikan diri melalui perbatasan yang tak resmi juga dilarang memberikan suaranya.
Voting pemilu ini hanya akan diselenggarakan di wilayah di bawah kendali pemerintah. Dalam pemilu ini, Assad akan bersaing dengan dua tokoh lainnya, yakni Maher Abdel Hafiz Hajjar mantan angota partai komunis di Aleppo dan Hassan Abdullah al-Nuri, seorang pengusaha di Damaskus yang juga anggota oposisi internal.
Di ibukota, sejumlah poster kampanye Nuri juga terlihat dan menyerukan pemberantasan korupsi, ekonomi bebas, dan kembalinya kelas menengah. Kampanyenya ini juga disiarkan melalui stasiun televisi.
Meskipun begitu, poster kampanye Assad lebih mendominasi. Dalam kampanyenya ini terlihat puluhan bendera Suriah dikibarkan dengan tulisan "bersama" yang disertai tanda tangannya. Kampanye Assad juga dilakukan melalui online seperti Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram.