Selasa 13 May 2014 14:26 WIB

Ketua Baru NSA Janji Lebih Transparan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Julkifli Marbun
Badan Keamanan Nasional AS (NSA).
Foto: Cnet
Badan Keamanan Nasional AS (NSA).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ketua Badan Keamanan Nasional (NSA) baru, Michael Rogers berjanji akan lebih transparan dalam menggerakkan operasi kegiatan mata-matanya, Senin (12/5). Hal ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan hak individu setiap orang mau pun lembaga, agar risiko perlawanan terhadap serangan Cyber kepada Amerika Serikat bisa dikurangi.

Dalam wawancara pertamanya, Rogers mengatakan ia akan lebih  jujur pada masyarakat tentang kegiatan NSA. Dalam beberapa tahun terakhir, citra lembaga mata-mata ini telah rusak karena mantan stafnya, Edward Snowden. Namun, ia mengatakan NSA akan tetap mempertahankan program penyadapan elektronik.

Menurutnya, hal tersebut tidak melanggar hukum. Masyarakat, tambahnya, hanya membutuhkan penjelasan lebih terkait legalitas operasi ini. "Ini sudah didesain, saya telah mencoba melibatkan kelompok yang lebih luas dan berbeda dengan sebelumnya," kata Rogers dalam KTT Cybersecurity Reuters di Washington.

Beberapa bulan lalu, Snowden membocorkan hasil beberapa operasi penyadapan oleh NSA pada sejumlah negara. Hal tersebut memicu ketegangan dan perdebatan internasional. Rogers mengatakan beberapa staf NSA kebingungan menanggapi kritik-kritik global.

Pasalnya, segala macam operasi atau kegiatan yang dilakukan NSA telah disetujui dalam hukum AS. Namun ia mengakui bahwa keamanan internal NSA masih sangat lemah, hingga Snowden bisa mengambil dan menghapus ribuan dokumen rahasia.

"Hal itu tidak boleh terjadi lagi," kata dia dikutip Reuters. Rogers juga berjanji akan memperbaiki hubungan dengan dunia luar. Ia akan terus berkomunikasi baik dengan rekan-rekan asing maupun industri swasta. Sementara, menanggapi isu privasi dan mata-mata dalam operasi NSA, ia meminta masyarakat membandingkan antara hak individu dengan kekuatan yang dimiliki pemerintah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement