REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik Islam, Zainulbahar Noor mengatakan jika Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengambil keputusan untuk menampilkan putrinya, Puan Maharani sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) akan embuat PDIP 'kecebur sumur'.
''Peluang PDIP semakin berat walaupun popularitas Jokowi cukup tinggi. Jutru itu yang menjadi kartu mati dan rakyat akan menilai PDIP sebagai sebuah partai dinasti,'' kata Zainulbahar saat dihubungi Republika, Sabtu (17/5).
Menurut dewan pengurus Yayasan Al Azhar ini, PDIP harus berani melepas trah Soekarno. ''PDIP harus rela tidak akan memajukan Puan sebagai pendamping Jokowi. Amannya, jika PDIP tidak ingin diatur partai lain, ya cari pendamping Jokowi dari kalangan profesional yang mampu melakukan penyeimbangan dari kalangan nasionalis dan agama,'' ujar Zainulbahar.
Hingga kini, PDIP belum mengumumkan siapa sosok pendamping Jokowi untuk maju pada Pilpres 2014 mendatang. Sejumlah nama kandidat pun sudah mencuat ke ranah publik. Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo mengatakan rencanan pendeklarasian pendamping Jokowi diperkirakan tanggal 19 atau 20 Mei.