REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat Ditjen Paudni Kemendikbud Wartanto mengatakan, dalam memberantas buta aksara pemerintah akan memberdayakan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
PKBM yang benar, ujar Wartanto, memiliki program pembelajaran yang benar, ada kurikulum, dan ujian. "Jangan sampai program PKBM judulnya A tapi programnya tak jelas," ujarnya di Jakarta Ahad, (18/5).
Wartanto menyatakan, kalau di lapangan ditemukan PKBM yang berjalan bagus, maka bisa disebut PKBM rintisan. "Kami menghindari PKBM bohong-bohongan yang hanya ingin dapat bantuan," katanya.
PKBM yang bagus, kata dia, juga harus punya kegiatan yang menunjang produktivitas warga misalnya, PKBM di Sulawesi warga belajarnya atau peserta didik PKBM diajari berternak rajungan, memproduksi pakan ikan dari kulit rajungan.