REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Jero Wacik mengatakan keputusan Partai Demokrat untuk tidak memihak salah satu poros dalam pilpres 2014 dilakukan secara demokratis. Ia menceritakan semua peserta rapimnas yang terdiri dari Majelis Tinggi, Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, Komisi Pengawas, DPP, dan DPD diminta mengisi angket dengan empat pilihan yang tertera di dalamnya.
"Isinya; berkoalisi dengan PDIP dan mengusung Jokowi, berkoalisi dengan Gerindra dan mengusung Prabowo, membuat koalisi baru yang hanya tinggal Golkar, atau netral alias non-blok," kata Jero di Istana Negara, Senin (19/5).
Hasilnya, sebanyak 56 persen kader yang hadir dalam rapimnas memilih untuk tidak memihak salah satu kubu alias menjadi oposisi untuk lima tahun ke depan. Dengan begitu, hasil rapimnas menjadi sikap partai selanjutnya dan akan dikukuhkan esok, Selasa (20/5).
Ditegaskan Jero, meski menjadi oposisi bukan berarti Partai Demokrat tidak ikut serta dalam pesta demokrasi mendatang. Partai Demokrat, lanjutnya, tetap menghimbau kadernya untuk tetap memberikan suara.
"Partai Demokrat tidak golput. Nanti pada saat pilpres, kami akan memilih siapa yang didukung," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan sembilan butir keputusan partai. Intinya, Partai Demokrat tidak memihak salah satu poros alias memilih menjadi oposisi. Dikatakannya juga menjadi oposisi adalah posisi terhormat sekaligus bisa melakukan pembenahan internal selama lima tahun ke depan.