REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Suasana sejumlah ruas jalan di kota Denpasar, Senin (19/5), sejak siang hari terasa lebih padat dibandingkan hari-hari lainnya. Suasana kemacetan itu lebih terasa lagi pada jam pulang kantor sekitar 15.00 wita. Padahal Senin kemarin para siswa SMA maupun SMP, maupun SD sedang libur terkait perayaan Galungan.
Diperkirakan kemacetan disebabkan oleh masyarakat yang ingin mudik, memanfaatkan libur fakultaif selama tiga hari, yakni Selasa, Rabu dan Kamis. "Saya memang akan pulang ke Pupuan, Kabupaten Tabanan," kata Kadek Suarsana.
Dikatakannya, sudah menjadi kebiasaannya mudik setiap Galungan dan libur fakultatif yang diberikan Pemprov Bali, dimanfaatkannya untuk merayakan Galungan bersama keluarga di kampung. Lelaki yang bekerkja sebagai guide wisatawan Eropa itu mengatakan, kemacetan bukan hanya terjadi dalam kota Denpasar, tapi juga mengular sampai ke luar kota.
"Biasa menjelang Galungan, masyarakat yang mudik semuanya hampir bersamaan meninggalkan kota Denpasar," katanya.
Warga Denpasar lainnya, Suyatno mengatakan, akibat padatnya jalanan dalam kota Denpasar, arus lalu lintas bergerak pelan. Mereka yang bepergian menggunakan mobil, terpaksa harus lebih bersabar, berbeda dengan mereka yang menggunakan sepeda motor bisa bergerak lebih lincah. "Kalau hanya untuk urusan dalam kota Denpasar saya biasanya mengendarai motor, tapi karena membawa serta anggota keluarga, ya terpaksa naik mobil dan ternyata jalanan sangat padat," katanya.