REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Barindo Gita Wirjawan menilai momen Kebangkitan Nasional di tahun politik ini seharusnya menyadarkan semua anak bangsa akan pentingnya pendewasaan pendidikan politik dalam proses berdemokrasi.
"Prakarsa para pelajar STOVIA mendirikan Boedi Oetomo 106 tahun yang lalu merupakan tonggak penting dalam perjalanan bangsa. Yang luar biasa, mereka sudah bicara soal pendidikan sebagai kunci kemajuan bahkan kemerdekaan sebuah bangsa. Hari ini pun saya melihat kualitas pendidikan akan sangat menentukan kematangan demokrasi kita", ujar Gita, Selasa (20/5).
Menurut mantan menteri perdagangan ini, menurunnya kualitas pemilu legislatif kemarin mencerminkan adanya persoalan mendasar dalam mentalitas politik kita. "Kian membengkaknya biaya politik pada pemilu itu pertanda tidak adanya efektivitas dalam proses demokrasi. Sangat tidak sehat," tegasnya.
Gita berharap agar masyarakat lebih sadar untuk tidak terbawa arus. "Syukur jika bisa ikut mengawasi. Nah, Kebangkitan Nasional perlu diperingati dalam konteks menghidupkan kembali kesadaran politik berbangsa secara elegan, jujur, dan membuka ruang yang sama untuk semua warga negara atas dasar integritas dan kapasitas," tegasnya.
Sekretaris Jenderal DPP Barindo Fajar Riza Ul Haq melihat perlunya transformasi semangat Hari Kebangkitan Nasional sehingga tetap relevan dengan tantangan abad ke-21.
"Dasarnya kan melek terhadap tuntutan zaman, sekarang secara ekonomi Indonesia sudah bisa sejajar dengan bangsa-bangsa maju. Namun relevansi geopolitik dan peran internasional kita belum pada posisi yang seharusnya. Ini pekerjaan rumah presiden dan wakil presiden terpilih nanti," ungkap Fajar.