REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Kadir Karding, menegaskan partainya tidak pernah mengkhianati Rhoma Irama.
Pasalnya, ujar Abdul Kadir, PKB memiliki perjanjian dengan Rhoma. Jika perolehan suara PKB mencapai 15 persen, maka akan mencalonkan Rhoma Irama sebagai presiden RI.
"Faktanya, perolehan suara PKB dalam pemilu legislatif 2014 hanya mencapai sekitar sembilan persen suara. Jadi, PKB tidak pernah mengkhianati Bang Haji," tutur Abdul Kadir saat diwawancarai di Jakarta, Rabu petang (21/5), usai Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pemenangan Gabungan (TPG) .
Sesuai perjanjian, paparnya, Rhoma dipersilakan menggunakan suara PKB untuk menjadi capres jika mencapai 15 persen. Karena perolehan suara PKB dibawah 15 persen, maka PKB tidak berkewajiban mencapreskan Rhoma.
Apalagi, jelasnya, Rhoma dari dulu tidak pernah mendukung Jokowi dan tidak suka dengannya. Jadi, PKB menganggap sikap politik itu sepenuhnya menjadi hak Rhoma Irama. "Tidak ada persoalan dengan itu, biasa saja," ungkapnya.
PKB pun memberi kesempatan kepada Rhoma untuk berkomunikasi dengan pimpinan parpol-parpol lain jika ingin menjadi cawapres. Namun, ungkapnya, tidak ada respons dari parpol-parpol itu untuk menjadikan Rhoma sebagai cawapres.
"PKB juga sudah mengucapkan terima kasihnya kepada Bang Haji Rhoma atas perjuangan dan jerih payah beliau saat berkampanye bersama PKB," paparnya.
Apalagi, jelasnya, Tujuan utama Rhoma berjuang bersama PKB ialah untuk memperjuangan Islam yang Rahmatan lil A'lamin, yang tentu menjadi tujuan utama PKB juga.
Jadi, pungkasnya, PKB tidak memiliki persoalan apa pun dengan Rhoma. Termasuk anggapan berkhianat.