REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pemerintah menyiapkan rumah baru untuk korban erupsi Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, yang selama ini tinggal di radius 0-3 kilometer dari gunung itu.
"Lahan seluas 250 hektare di Siosar, Kecamatan Merek, sudah dipersiapkan. BNPB berharap dan menargetkan 12 bulan ke depan, rumah bagi 381 KK (kepala keluarga) yang selama ini tinggal di zona merah sudah rampung," kata Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Tri Budiarto di Medan, Sabtu (24/5)
Dia mengatakan itu usai acara Penyerahan Bantuan BNPB sebesar Rp28,6 miliar untuk Pemerintah Provinsi Sumut yang akan digunakan bagi kepentingan penanganan pengungsi erupsi Sinabung.
Dia menegaskan BNPB berharap 0 - 3 bulan semua urusan lahan relokasi selesai, kemudian 1-3 bulan untuk persiapan pembangunan rumah dan hingga 12 bulan ke depan rumah baru untuk penduduk bisa rampung.
Agar warga kembali hidup normal, sebelum pembangunan rumah selesai, Pemerintah membantu penduduk untuk menyewa rumah sementara untuk jangka waktu satu tahun.
"BNPB sudah menyiapkan dan memberi bantuan sebesar Rp13,4 miliar untuk membantu biaya sewa rumah masyarakat," katanya yang didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Saleh Idoan Siregar.
Bupati Karo Kena Ukur Surbakti menyebutkan, dewasa ini penyediaan lahan untuk rumah baru pengungsi itu sedang dalam proses penyelesaian segala perizinan termasuk di dinas kehutanan.
"Pemkab akan berupaya keras segera menyiapkan izin lahan itu agar bisa segera dibangun," katanya.
Menurut dia, pengadaan lahan untuk warga yang tinggal 0-3 km dari gunung itu sebelumnya dilakukan dengan melibatkan perwakilan masyarakat. "Masyarakat sudah setuju lokasinya, jadi tidak ada masalah lagi," ujar Bupati Karo.