REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Masjid Agung Palembang bakal menjadi masjid pertama di Indonesia yang memiliki stasiun televisi. Senin (26/5) Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Selatan (Sumsel) melakukan evaluasi dengar pendapat (EDP) untuk sebuah stasiun televisi baru dengan nama MAP TV (Masjid Agung Palembang Televisi).
Ketua KPID Sumsel Iwan Kusumajaya yang memimpin EDP tersebut mengatakan, “Dengan mulai siarannya MAP TV maka Masjid Agung Palembang akan menjadi masjid pertama di Indonesia yang memiliki televisi komunitas yang bisa ditonton masyarakat Palembang.”
Menurut Iwan Kusumajaya, televisi komunitas MAP TV ini bisa menjadi salah satu alat untuk memberikan informasi positif seputar aktifitas dan kegiatan Masjid Agung. “Dengan adanya televisi komunitas MAP TV kita harapkan masyarakat Palembang bisa mengenal lebih dekat dengan kegiatan-kegiatan Masjid Agung dan juga merupakan salah satu media untuk syiar agama Islam,” katanya.
Dalam EDP tersebut, wakil dari manajemen MAP TV menjelaskan proses dari rangkaian televisi berdirinya TV komunitas Masjid Agung Al-Nur Palembang ini. “MAP TV merupakan televisi komunitas, televisi analog dan berbeda dibandingkan dengan televisi-televisi komersil lain. Jangkauan kekuatan siar MAP TV adalah 5 -20km ,” kata Iwan.
Untuk format siaran, MAP TV akan menyajikan tayangan agama sebanyak 55 persen, kemudian program berita 10 persen penerangan / informasi 10 persien, pendidikan dan kebudayaan 20 persan serta hiburan dan musik 5 persen.
Menurut Nawawi Dencik dari Yayasan Masjid Agung Palembang, komposisi siaran MAP TV akan terdiri 90 persen acara lokal dan 10 persen acara nasional dan asing. “Televisi Komunitas MAP TV ini sangat diharapkan mampu menunjan siar agama, sebagai media berdakwah melalui televisi,” katanya.