Selasa 27 May 2014 18:08 WIB

Puluhan Pedagang Ajukan Permohonan Tempati Pasar Bantul

Pedagang mempersiapkan barang dagangan mereka di kios tempat relokasi sementara Unit Pasar besar Blok V Pasar Senen, Jakarta Timur, Kamis (22/5).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pedagang mempersiapkan barang dagangan mereka di kios tempat relokasi sementara Unit Pasar besar Blok V Pasar Senen, Jakarta Timur, Kamis (22/5).

REPUBLIKA.CO.ID,  BANTUL -- Puluhan pedagang baru asal Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengajukan permohonan ke Lurah Pasar Bantul untuk menempati los maupun kios yang terdapat di pasar tradisional terbesar di wilayah ini.

"Banyak pedagang yang datang untuk mencari tempat (berjualan) di Pasar Bantul, sejak Januari sampai sekarang masih ada, kalau jumlahnya ada puluhan," kata Lurah Pasar Tradisional Bantul, Kabupaten Bantul Sajirah, Selasa (27/5).

Menurut dia, banyaknya pedagang baru yang mengajukan permohonan agar bisa berjualan atau menggelar dagangan di Pasar Bantul ini karena kondisi pasar saat ini yang lebih bersih dan tertata usai proses revitalisasi tahap pertama pasar itu.

Ia mengatakan,para pedagang baru yang mengajukan permohonan tersebut akan dijanjikan tempat di lantai atas, karena seluruh los dan kios di lantai bawah seluruhnya telah terpakai pedagang lama yang telah bertahun-tahun berjualan di Pasar Bantul.

"Diupayakan mereka akan ditempatkan di lantai dua, termasuk (tempat) yang masih dalam tahap pembangunan," katanya.

Meski demikian, kata dia pihaknya tidak berani menjamin, apakah seluruh pedagang yang mengajukan permohonan bisa dipenuhi mengingat jumlah los yang tersisa juga belum diketahui, karena masih dalam proses revitalisasi oleh pemerintah setempat.

"Kami tunggu revitalisasi selesai, juga menunggu kontrak pedagang lama yang berakhir Desember, setelah itu baru ada bayangan los dan kios mana saja yang bisa dipakai pedagang baru," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement