Jumat 30 May 2014 14:45 WIB

Pengamat Sebut Sikap Prabowo Bikin Antipati‬

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Erik Purnama Putra
Prabowo mencoblos di TPS 2, Desa Bojong Koneng, RT 02 RW 09, Kampung Curuk, Bojong Koneng, Hambalang, Kabupaten Bogor, Rabu (9/4).
Foto: Republika/Erik Purnama Putra
Prabowo mencoblos di TPS 2, Desa Bojong Koneng, RT 02 RW 09, Kampung Curuk, Bojong Koneng, Hambalang, Kabupaten Bogor, Rabu (9/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Capres Prabowo Subianto memiliki sikap yang tegas, namun terkesan kurang konsisten. Dia mencontohkan sebelum mendekati pilpres, Prabowo kerap mengkritisi pemerintah. Namun kini, dia mengapresiasi pemerintahan saat ini yang tidak lama lagi akan berganti.

Pengamat politik dan hubungan internasional Pusat Studi dan Kajian Andalusia, Zainal Abidin, mengatakan, Prabowo terkesan keras, tanpa kompromi tapi berubah-ubah. “Itu kesan saya. Meski di visi misinya capres Prabowo dan Jokowi secara substansi agak sama,” ucapnya di Jakarta, Jumat (30/5).

Dia menunjuk pada beberapa sikap Prabowo yang awalnya keras dan kaku tapi kemudian berubah tiba-tiba. Ia mencontohkan sikap Prabowo yang pada mulanya meledak-ledak kritik pemerintahan SBY tapi sekarang malah memuji. “Masalah ekonomi kan dikritik habis, ternyata menterinya dipilih jadi cawapres,” imbuhnya.

Sikap dan pandangan capres sangat menentukan posisi dan nilai tawar negara. Dari sikap itu pula pola hubungan internasional yang akan terbentuk dapat dibaca. “Berhadapan dengan asing bukan soal pemimpin yang kuat atau lemah. Tapi soal integritas, rasionalitas, kekuatan visi untuk kemudian saling menghargai,” katanya.

Menurutnya, jika hanya mengandalkan kekuasaan, maka sulit bagi Indonesia bersaing dengan negara-negara maju. Bahkan modal kekuatan bisa dengan mudah diperalat pihak asing. “Contohnya Soeharto. Sebagai presiden jelas sangat kuat. Tapi buktinya tetap didikte asing,” ujarnya.

Zainal menyatakan, pada era persaingan global, pihak asing cenderung mengedalikan negara dengan cara halus. Utamanya presiden yang punya vested interest dalam bisnis, pihak asing sangat mudah menancapkan kendali.

“Pada era sekarang, asing lebih menghormati presiden visoner. Sikap keras hanya bikin antipati,” tegas Zainal. Ia melanjutkan, dari semua kandidat yang ada, sikap dan pandangan Jokowi-JK dinilai lebih berkarakter, terbuka namun tetap mengedepankan kepentingan nasional.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement