REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PRIOK -- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Utara mulai melakukan antisipasi terhadap melonjaknya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) jelang bulan Ramadhan.
Partono, Kepala Satpol PP Jakut mengatakan, pihaknya telah menurunkan sekitar 100 anggota guna mengamankan PMKS di Jakarta Utara. Ia mengatakan, jumlah para PMKS biasanya semakin bertambah ketika mendekati bulan puasa.
"Kami rutin menyisir sepanjang jalan untuk menimalisir lonjakan PMKS," kata dia, Sabtu (31/5).
Dari data yang berhasil dihimpun, terang Partono, pada bulan ini saja telah terjadi peningkatan jumlah PMKS sebanyak tiga kali lipat dibandingkan bulan yang sama di tahun lalu.
Dari Januari sampai Maret tahun ini, menurutnya tercatat sekitar 350 PMKS yang terjaring penertiban. Sedangkan pada bulan yang sama tahun lalu hanya terjaring 134 PMKS.
Untuk data keseluruhan, lanjut Partono, dari Januari hingga Desember tahun lalu, tercatat total PMKS yang terjaring berjumlah 745 orang yang berasal dari seluruh kecamatan di wilayah Jakarta Utara.
"Mereka yang tergolong dalam PMKS terdiri dari gelandangan, pengemis, pengamen, anak jalanan, pedagang asongan, pak ogah, pengelap mobil, pemulung, parkir liar, orang gila, dan orang terlantar," pungkasnya.