Sabtu 31 May 2014 20:56 WIB

'Media Jangan Jadi Tim Sukses Capres'

Rep: C57/ Red: Didi Purwadi
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan secara resmi nama-nama pasangan calon presiden dan calon wakil presiden peserta pemilu presiden dan wakil presiden 2014 di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Sabtu (31/5).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan secara resmi nama-nama pasangan calon presiden dan calon wakil presiden peserta pemilu presiden dan wakil presiden 2014 di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Sabtu (31/5).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Media massa, baik cetak maupun elektronik, harus kembali ke khittahnya yakni melaksanakan tugas dan fungsi untuk memberikan informasi yang berimbang kepada publik.

Rektor Sekolah Tinggi Kuliyyatul Qur'an (STKQ) Al-Hikam II-Depok, Arif Zamhari, menegaskan media tidak boleh menjadi bagian dari tim sukses karena media seharusnya memberikan informasi yang berimbang kepada publik.

"Media apapun harus kembali pada khittahnya, yakni bersikap kritis terhadap masing-masing kandidat capres-cawapres, bukan menjadi tim sukses," tutur Arif saat dihubungi Republika Online pada Sabtu (31/5).

Media, ujar Arif, harus Kritis terhadap rekam jejak masing-masing kandidat agar masyarakat tidak tersesat dalam menentukan pilihannya.

Sejatinya, papar Arif, peran yang harus dimainkan media dalam suasana menjelang pemilu presiden ialah tetap berimbang dalam memberikan informasi kepada publik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement