Selasa 03 Jun 2014 23:45 WIB

Ekspor Malut Sebesar 23,1 Juta Dolar AS

Kapal Kargo pengangkut kontainer komiditi ekspor (ilustrasi)
Foto: sustainabilityninja.com
Kapal Kargo pengangkut kontainer komiditi ekspor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara (Malut) mengungkapkan ekspor provinsi itu selama Januari-April 2014 sebesar 23,10 juta dolar atau turun 90,82 persen dibandingkan dengan ekspor Januari-April 2013 sebesar 251,59 juta dolar.

Kepala BPS Malut, M Habibullah di Ternate, Selasa mengatakan untuk volume ekspor Malut Januari-April 2014 sebesar 649,07 ribu ton terjadi penurunan sebesar 89,14 persen dibandingkan dengan volume ekspor Januari-April 2013 sebesar 5,98 juta ton.

Khusus untuk April 2014, BPS mencatat nilai ekspor Malut sebesar 954,84 juta dolar mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan Maret 2014.

"Untuk volume ekspor Malut pada April 2014 sebesar 1,52 ribu ton mengalami penurunan sebesar 50,73 persen bila dibandingkan dengan Maret 2014 sebesar 3,08 ribu ton," katanya.

Menurut dia, untuk komoditi ekspor Malut April 2014 adalah Kopra dengan Negara tujuan ekspor Filipina dan Negara tujuan ekspor Maluku Utara pada Januari-April 2014 adalah Cina, Filipina dan Yunani dengan share masing-masing sebesar 80,35 persen, 12,40 persen dan 7,25 persen.

Habibullah mengakui, untuk nilai Ekspor Indonesia April 2014 sebesar 14,29 miliar dollar dan Januari-April 2014 sebesar 58,59 miliar dolar.

Sedangkan untuk April 2014 Malut, BPS Malut tak mencatat impor ke daerah ini, karena selama bulan ini tidak ada aktivitas impor.

"Impor Malut Januari-April 2014 sebesar 1,18 juta dolar atau naik sebesar 330,69 persen dibandingkan dengan Januari-April 2013 sebesar 273,93 ribu dolar," katanya.

Untuk volume impor Januari-April 2014 sebesar 311,49 ton atau naik sebesar 1.024,96 persen dibandingkan dengan Januari-April 2013 sebesar 27,69 ton.

Sedangkan, BPS Malut juga mencatat, impor Indonesia April 2014 sebesar 16,26 miliar dolar dan Januari-April 2014 sebesar 59,49 miliar dolar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement