Kamis 05 Jun 2014 08:45 WIB

Assad Memenangkan Pemilu Suriah

Rep: c66/ Red: Taufik Rachman
Pendukung presiden Suriah, Bashar Al-Assad.
Foto: AP
Pendukung presiden Suriah, Bashar Al-Assad.

REPUBLIKA.CO.ID,DAMASKUS -- Bashar al-Assad resmi memenangkan pemilihan Presiden Suriah. Ketua Parlemen Suriah, Jihad Lahan mengumumkan hal ini, Rabu (4/6).

Hasil akhir dari pemilihan presiden yang digelar Selasa (3/6) lalu, menunjukan Assad memperoleh lebih dari 10 juta suara, atau sekitar 88,7 persen. Dua pesaing Assad, Hasan al-Nouri mendapatkan 4,3 persen dan Maher Hajar hanya 3,2 persen suara.

Setelah hasil kemenangan Assad diumumkan, ratusan warga di Ibukota Suriah merayakan hal ini dengan gembira. Sepanjang jalan di Damaskus, banyak orang yang bersorak dan bersiul. "Dengan jiwa dan darah, kami berkorban untukmu Assad," ujar para pendukung Assad, dalam perayaan kemenangan, Rabu (3/6).

 

Kemenangan Assad dalam pemilihan Presiden Suriah sebelumnya telah dipastikan oleh banyak pihak. Hal ini disebabkan pemilihan yang berlangsung hanya di wilayah yang dikuasai Pemerintah Suriah. Selain itu, dua kandidat presiden lainnya dinilai tidak begitu populer di mata publik.

Dengan terpilihnya kembali Assad sebagai Presiden Suriah, hal ini akan memperkuat keyakinan lawan-lawan politik jika ia tak berniat melepas jabatannya. Negara-negara Barat dan Teluk Arab sebelumnya telah mengecam jika pemilihan ini hanya merupakan hasil rekayasa Assad.

Di Beirut, Menteri Luar Negeri AS, John Kerry mengkritik tajam pemilihan Presiden Suriah. Ia mengatakan tidak ada unsur keadilan dalam pemilihan ini. "Pemilu tidak dapat dianggap adil jika masih banyak orang yang tidak dapat ikut serta di dalamnya," ujar Kerry.

Pemerintah Suriah telah berupaya untuk mereda konflik yang berlangsung selama tiga tahun. Pemilihan Presiden secara demokratis dinilai sebagai solusi atas kriris yang menyebabkan peperangan berdarah di Suriah.

Hingga saat ini, kelompok oposisi yang masih menguasai sebagian wilayah terutama bagian timur dan utara Suriah belum menunjukan tanda untuk menyerah. Mereka terlihat akan terus berupaya untuk menggulingkan Assad dari jabatannya sebagai Presiden. Pemilihan presiden juga disambut dengan cemooh dan kecaman dari oposisi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement