REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Tiga pekan menjelang bulan suci ramadan 1435 Hijriah, harga kebutuhan bahan pokok (sembako) di sejumlah pasar kalangan di wilayah Kabupaten Batanghari, Jambi, masih stabil.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Pridustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disprindagkop) Batanghari, Suparno ketika dihubungi Minggu mengatakan, hingga saat ini belum ada lonjakan harga sembako di sejumlah pasar di Batanghari.
Berdasarkan pantauan di Pasar Keramat Tinggi Muarabulian dan sejumlah pasar kalangan, harga sembako yang dijual pedagang masih normal.
Belum naiknya harga kebutuhan pokok, dikeranakan permintaan masih satbil, selain itu untuk stok sembako di wilayah batanghari masih aman.
"Kenaikan harga sembako biasanya akan terjadi satu minggu sebelum puasa, karena saat itu permintaan akan meningkat," kata Suparno.
Ia menjelaskan, meskipun saat ini di beberapa daerah harga sembako sudah mulai mengalami kenaikan, tidak menutup kemungkinan di Batanghari akan menyusul.
Seperti harga cabe pada Minggu (8/6) satu kilogramnya masih Rp11 ribu, ayam potong Rp28 ribu/Kg, kentang Rp8.000/Kg dan bawang Rp15 ribu/Kg.
Biasanya kebutuhan pokok bakal naik jika permintaan meningkat dan stok menipis, sehingga para pedagang menaikkan harga.
Pasar Keramat Tinggi Muarabulian merupakan pasar kalangan terbesar, menjelang puasa petugas dari Disprindagkop akan terus memantau harga sembako.
"Ini bertujuan jika ada harga sembako yang mengalami kenaikan cukup tinggi akan menjadi bahan evaluasi, apakah akan menggelar pasar murah untuk menekan harga sembako," ujarnya.
Salah seorang warga Muarabulian, Dewi mengatakan, saat ini harga sembako relatif stabil, namun harga sembako biasanya bakal naik satu pekan sebelum bulan suci ramadan.